PIL PAHIT KENAIKAN HARGA BBM, DILEMA
DAN EFEK DOMINONYA
Disusun oleh :
DESAK ANGGI WIDIASTINI
A1A013029
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDY
PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pil Pahit Kenaikan Harga BBM, Dilemma dan Efek Dominonya”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan
tentang dampak dari kenaikan harga BBM.
Terlepas dari berbagai kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini,
penulis sangat berharap agar makalah ini dapat membantu dalam proses belajar
serta memahami lebih jauh mengenai masalah kenaikan harga BBM.
Sekian dan
terima kasih.
Mataram…………………………………
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Alasan pemerintah menaikan hrga BBM
2.
Dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap
harga bahan-bahan pokok
3. Dampak kebijakan
menaikkan BBM terhadap inflasi
4.
Dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap
penggunaan
transportasi umum
5.
Dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap
pengangguran dan para buruh
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi akan menimbulkan
berbagai dampak, baik bagi pemerintah, pengusaha maupun seluruh
masyarakat Indonesia. Pro dan kontra terhadap rencana Pemerintah menaikkan
harga BBM bersubsidi masih bergulir. Sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi
secara terbatas dan terukur telah cukup lama disampaikan pihak Pemerintah.
Kebijakan ini tentu merupakan pil pahit bagi pemerintah
maupun masyarakat, apakah pil ini dapat menyembuhkan dengan cepat atau lambat?
Belajar dari pengalaman masa lalu, tentunya pemerintah
telah memperhitungkan secara cermat dampak yang akan terjadi bagi masyarakat
miskin akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Siapapun yang menjadi Pemimpin
pemerintahan di Indonesia tentu tidak bermaksud untuk menyengsarakan rakyatnya.
Oleh karena itu, mekanisme yang tepat terkait apapun
bentuk kompensasi yang akan diberikan harus dipersiapkan secara matang.
Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan
BBM ini akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di
masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa ini menyebabkan tingkat inflasi di
Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian masyarakat terutama
masyarakat yang berpenghasilan tetap.
Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat
berpengaruh terhadap permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan
adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli
barang yang bersangkutan (Rosyidi, 2009:291).
Sementara penawaran adalah banyaknya jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena harga barang
dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan penawaran, akan
berkurang akibat permintaan dari masyarakat menurun. Harga barang-barang dan
jasa-jasa menjadi melonjak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan
jasa. Ini adalah imbas dari kenaikan harga BBM. Hal ini sesuai dengan hukum
permintaan, “Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan
turun, dan sebaliknya jika harga barang
turun, jumlah barang yang diminta akan bertambah” (Jaka, 2007:58).
Dari
latar belakang diatas maka makalah ini akan membahas alasan dinaikannya harga
BBM dan dampak yang ditimbulkannya.
1.2.RUMUSAN MASALAH :
1.
Apa
alasan pemerntah menaikan harga BBM?
2.
Bagaimana dampak kebijakan menaikkan
BBM terhadap harga bahan-bahan pokok?
3.
Bagaimana dampak kebijakan menaikkan
BBM terhadap inflasi?
4.
Bagaimana dampak kebijakan menaikkan
BBM terhadap penggunaan transportasi umum?
5.
Bagaimana dampak kebijakan menaikkan
BBM terhadap pengangguran
dan para buruh?
1.3.TUJUAN
:
1. Mengetahui
alasan pemerintah menaikan hrga BBM.
2.
Mengetahui dampak
kebijakan menaikkan BBM terhadap harga bahan-bahan pokok.
3.
Mengetahui dampak
kebijakan menaikkan BBM terhadap inflasi.
4.
Mengetahui dampak
kebijakan menaikkan BBM terhadap penggunaan transportasi umum.
5.
Mengetahui dampak
kebijakan menaikkan BBM terhadap pengangguran dan para buruh.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
ALASAN PEMERINTAH MENAIKAN HARGA BBM
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menaikkan harga
bahan bakar bersubsidi untuk jenis premium dan solar masing-masing sebesar Rp
2.000 per liter. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) langkah pemerintah
menaikkan harga BBM subsidi karena selama ini subsidi tersebut tidak tepat
sasaran yang harusnya untuk pembangunan infrastruktur.
Menurut
beliau Selama ini pemerintah memerlukan anggaran untuk membangun infrastruktur,
namun anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM
Oleh
karena itu, mau tidak mau, pemerintah dengan terpaksa harus menaikan harga BBM
Subsidi. Jokowi menaikan harga premium sebesar Rp 2.000 per liter dari Rp 6.500
menjadi Rp 8.500 dan untuk solar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000 per
liter dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500.
Rencananya,
dengan kenaikan harga tersebut, subsidi tidak dihilangkan tetapi hanya
dialihkan ke hal yang produktif seperti pembangunan infrastruktur berupa jalan,
bandara dan juga pelabuhan. Dengan menaikkan harga BBM secara terbatas dan
terukur, alokasi anggaran subsidi dapat dialihkan bagi pembangunan
infrastruktur dasar, kesehatan dan pendidikan serta berbagai program
peningkatan kesejahteran kelompok masyarakat miskin sebagai pengejawantahan
aspek keadilan dan pembangunan inklusif.
2.
DAMPAK
KEBIJAKAN MENAIKKAN BBM TERHADAP HARGA BAHAN-BAHAN POKOK
Kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) biasanya akan berdampak pada kenaikan harga beras dan juga sembako
lainnya, karena kenaikan harga bbm ini akan bersangkutan pada pengiriman bahan
pangan karena kenaikan harga bbm akan menyebabkan biaya angkut atau biaya
transportasi pengiriman barang tersebut bertambah besar.
Kenaikan harga BBM tidak dapat dilihat dari satu aspek,
tapi yang dikhawatirkan banyak pihak adalah multiplier effect-nya terhadap
harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga bisa dipastikan masyarakat kecil yang akan
menerima dampak yang paling berat. Ini yang seharusnya menjadi pertimbangan
serius pemerintah sebelum mengambil langkah menaikkan harga BBM.
APBN kita
memang berat menanggung seluruh kebutuhan pembangunan. Pemerintah melihat salah
satu opsi untuk menstabilkan APBN dengan mengurangi subsidi BBM. Sebagai
gantinya, pemerintah berencana mengalihkan sebagian biaya subsidi BBM dalam
bentuk kartu Indonesia Pintar, Kartu
Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera sebagai
kompensasi kenaikan harga BBM.
3.
DAMPAK
KEBIJAKAN MENAIKKAN BBM TERHADAP INFLASI
Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi.
Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini
premium, merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang
komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi
BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut,
harga BBM akan naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak
tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak beredar di masyarakat. Jika harga
BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula. Terutama dalam
biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost Push Inflation”. Karena inflasi ini
terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat
berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang
akan terjadi adalah “Domestic Inflation”,
sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
Kenaikan
harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi. Biasanya
kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya
distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal,
daya beli merosot, kerena penghasilan masyarakat yang tetap. Ujungnya
perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu.
Di
sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah
semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya
sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.
4.
DAMPAK
KEBIJAKAN MENAIKKAN BBM TERHADAP PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM
Kenaikan
harga bahan
bakar minyak (BBM) akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Kenaikan BBM
akan mengurangi kendaraan pribadi sehingga mendorong masyarakat menggunakan
trasnportasi umum.
Hal ini berlaku bagi para pengguna kendaraan pribadi. Namun lain halnya dengan
masyarakat yang sudah biasa menggunakan kendaraan umum, mereka akan merasa
diberatkan dengan kenaikan harga bbm, karena dengan dinaikannya harga bbm
otomatis tarif angkutan umum juga akan naik. Rakyat miskin yang tadinya biasa
naik angkutan umum, sekarang harus jalan kaki karena mempertimbangkan biaya
yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka peroleh.
5.
DAMPAK KEBIJAKAN MENAIKKAN BBM TERHADAP PENGANGGURAN
DAN PARA BURUH
·
Pengangguran :
Dampak kenaikan harga bahan bakar ini terhadap aktivitas
ekonomi dikenal dengan istilah multiplier effect. Jika BBM naik maka harga barang
dan jasa, karena kenaikan harga bahan bakar itu menjadi komponen penting dalam
penentuan harga produk Ketika harga barang dan jasa naik, dengan asumsi
pendapatan masyarakat tetap maka daya beli masyarakat pun turun. Bahkan sangat
mungkin terjadi bahwa pendapatan masyarakat tidak selalu naik sebanding dengan
kenaikan harga BBM. Akibat lebih lanjut, jika harga barang dan jasa naik maka
produk domestik tidak dapat bersaing dengan produk asing yang membanjiri
Indonesia.
Dampak lebih lanjut adalah penjualan industri turun,
omzet turun, pendapatan masyarakat turun. Akibat lebih lanjutnya adalah PHK dan
naiknya angka pengangguran.
·
Buruh :
Pengaruh kenaikan harga BBMakan sangat terasa untuk para
buruh nasional. Kenaikan harga BBM juga dapat berakibat
naiknya biaya produksi,
dan untuk menutupinya perusahaan membebankan kenaikan biaya produksi
tersebut kepada pekerja,
dengan menggunakan jatah gaji para pekerja sehingga terjadi penunda
pembayaran gaji, memotong gaji atau mengurangi jumlah pekerja.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebijakan
pemerinah menaikan harga BBM, tentu memicu timbulnya berbagai pendapat dari
masyarakat. Entah masyarakat setuju maupun tidak setuju. Dampak dari kenaikan
harga BBM antara lain:
1.
kebijakan menaikkan BBM berdampak terhadap harga
bahan-bahan pokok
2.
kebijakan menaikkan BBM berdampak terhadap
inflasi
3.
kebijakan menaikkan BBM berdampak terhadap
penggunaan transportasi umum
4.
kebijakan menaikkan BBM berdampak terhadap
pengangguran dan para
buruh
Para
pedagang sekali pun belum tentu menyukainya, karena kalau harga naik, jumlah
pembeli akan turun atau pembeli mengurangi jumlah pembeliannya.
Jadi
masalahnya bukan suka tidak suka, atau
setuju tidak setuju. Sudah jelas orang tidak suka, juga tidak setuju andaikan
punya kesempatan untuk memilih setuju atau tidak setuju. Masalahnya adalah
bagaimana hal yang tidak disukai oleh masyarakat itu bisa disampaikan dengan
baik dan masyarakat, bisa mengerti, dan akhirnya hal itu diterima dengan baik.
Semasa
hidup, Gus Dur pernah memberi sedikit ‘kuliah’ tentang fungsi pemimpin.
Pemimpin, demikian kata Gus Dur, diperlukan untuk mengajak orang lain melakukan
sesuatu yang sebenarnya mereka tidak suka. Seorang pemimpin tidak diperlukan
untuk “menyenangkan” masyarakat, karena kalau untuk urusan “senang-senang”
tidak diperlukan seorang pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://birokrasi.kompasiana.com/2012/03/15/kenaikan-harga-bbm-ini-soal-kepercayaan-kepada-pemerintah/
·
http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/15/33621
·
http://mr-fahmi.blogspot.com/2014/11/makalah-dampak-kenaikan-harga-bbm-pada.html
Wahyuningsih, Endang, 2012. Dampak Kenaikan Harga Minyak
Abimanyu,
Anggito. 2012. "Kenaikan Harga BBM". KOMPAS, 1 Maret 2012.
http://candranopitasari.blogspot.com/2012/04/dampak-dan-kebijakan-Pemerintah.html
http://www.citizenjurnalism.com/world-news/indonesia/cj-dpr-ri-news/kenaikan-bbm-berdampak-terhadap-kenaikan-harga-bahan-pokok/
http://www.investor.co.id/national/kenaikan-bbm-dorong-penggunaan-transportasi-umum/63147
http://premierinvestment.wordpress.com/2013/05/07/pilihan-investasi-di-saat-kenai-kan-harga-bbm/
·
http://silontong.com/2014/11/18/5-dampak-dan-efek-serius-atas-kenaikan-harga-bbm-yang-dilakukan-jokowi/
·
http://ikhwanbukhari.blogspot.com/2012/12/makalah-dampak-kenaikan-harga-bahan.html
Jaka,
Nur dkk. (2007). Intisari Ekonomi untuk
SMA. Bandung: CV Pustaka
Mandiri.
Rosyidi,
Suherman. (2009). Pengantar Teori
Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori
Ekonomi
Mikro dan Makro.
Jakarta: Rajawali Pers.
Samuelson,
Paul A. dan William D. Nordhaus. (1986). Ekonomi
Edisi Ke-12.
Jakarta: Erlangga.
Wahyuningsih,
Endang. (2012). Dampak Kenaikan Harga
Minyak Terhadap
makasih informasinya bagus izin sedot ya buat tugas:D
BalasHapus